Ketum ABDI sebagai Narasumber di Acara Kick-Off Meeting Organisasi Keamanan Informasi Unit DJPK
Jakarta, Komite.id – Ketua Umum Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) Rudi Rusdiah di undang sebagai Narasumber pada kegiatan Kick-Off Meeting Organisasi Keamanan Informasi Unit DJPK dengan Tema “Mitigasi dan Pencegahan Ancaman Ransomware dan Malware”. dengan Ketua MPR RI, Dr Bambang Soesatyo di Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Selas 28 Mei 2024.
Perkembangan pesat teknologi digital telah membawa peluang bagi industri perbankan dan keuangan untuk memperluas cakupan bisnisnya. Penetrasi dan perluasan pasar tentunya akan mendorong tingkat inklusi keuangan masyarakat di Tanah Air. Sayangnya, potensi dan perkembangan tersebut juga dibarengi dengan ancaman kejahatan siber (cyber crime) juga makin marak dan canggih.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat di tahun 2021 setidaknya terdapat 1,6 miliar serangan siber. Di Indonesia, industri keuangan dan perbankan menjadi industri yang paling banyak terkena serangan ransomware. Bahkan, serangan siber tersebut pernah membuat salah satu bank syariah terbesar di Indonesia tidak bisa beroperasi selama beberapa hari. Lebih lanjut, pada 2023 BSSN memprediksi potensi serangan siber akan makin marak, antara lain ransomware, data breach, serangan advance persistent threat, dan phishing.
Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga terkena serangan ‘ransomware’ yang membuat layanan perbankannya mengalami gangguan sejak tahun lalu.
Pihak BSI dalam keterangan resminya mengatakan masih melakukan penelusuran terhadap dugaan tersebut. Perseroan juga meyakinkan nasabah bahwa dana mereka dijamin aman.
Tantangan tersebut antara lain kebocoran data nasabah, ini menjadi penting karena Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sangat kuat dan sanksinya sangat berat. Sehingga, ini akan menjadi salah satu tantangan besar ketika industri melakukan loncatan digital. Kemudian, risiko strategis termasuk investasi IT (informasi teknologi) yang tidak sejalan dengan strategi bisnis.
Kemudian tantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital, infrastruktur jaringan komunikasi tidak memadai, risiko inheren dari implementasi TI, termasuk serangan siber, dan risiko pihak ketiga. Serta, regulasi untuk mendorong transformasi dan kolaborasi digital serta menjaga debu tetap aman dan sehat, dan meningkatnya jumlah kejahatan dan penipuan yang dimungkinkan oleh dunia maya.
Terkait dengan IoT, ke depannya teknologi akan berkembang lebih pesat dan cepat, hingga munculnya Ibukota baru yang akan berbasis kota pintar atau smartcity.
“Blockchain ini dipakai di banyak area, bedanya sistem blockchain dengan sistem yang kita pakai sekarang, semuanya serba terintegrasi dan terkoneksi, jadi pengelabuhan, penyembunyian informasi akan sangat susah dilakukan semua akan terkonfirmasi dengan distributor legalnya.
Dalam pertemuan ini, Ketum ABDI bersama Staff Redaksi Hani Pebriyani dan Ketua Bidang Teknis & Cyber ABDI FX Winarto untuk membahas hal terkini didunia Cyber & Kegiatan ABDI menyelenggarakan Summit DataSecurAI, GovTech, SDI 2024 bersama Smart City, Indo Energy, Indo Waste Expo yang akan berlangsung di JI Expo, Kemayoran tanggal 18-20 September 2024.
Di tahun 2024, ABDI kembali menyelenggarakan Web Summit dengan 2 kegiatan utama, yakni DataSecurAI, GovTechAI dan Satu Data Indonesia 2024 pada 18 – 20 September 2024 bersama dengan SmartCity Expo dan DataGovAI 2024 Pada Bulan November 2024 bersama IndoDefense Expo.
“Saya berharap Bapak/Ibu bisa hadir dalam acara ABDI di bulan mendatang yakin Data SecurAI 2024, Satu Data Indonesia 2024 dan DataGovAI 2024”. Ujar Rudi Rusdiah.