Politik

Mahasiswa dan Pemuda Sumatera Utara Tolak Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto Sebagai Kapoldasu

Para mahasiswa dan pemuda asal Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Gabungan Mahasiswa dan Pemuda Sumatera Utara (GMP-SU) menolak pengangkatan Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto sebagai Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu).

Hal itu ditegaskan para aktivis mahasiswa dan pemuda Sumut, saat menggelar aksi unjuk rasa di Mabes Polri, Jakarta, pada Jumat, 12 Juli 2024.

Mereka menuntut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menarik SK Telegram mengenai pengangkatan Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto sebagai Kapolda Sumatera Utara.

Menurut koordinator aksi, Theogarcia Pardede, penolakan ini didasarkan pada ketidakmampuan Irjen Pol Whisnu Hermawan dalam menuntaskan berbagai kasus investasi bodong saat menjabat sebagai Dirtipideksus Bareskrim Polri.

“Irjen Pol Whisnu belum pantas menjadi Kapolda Sumatera Utara karena belum profesional dalam menjalankan tupoksinya. Banyak kasus investasi bodong seperti Indosurya, Net89, serta kaburnya bos-bos investasi bodong yang tidak dapat dituntaskan selama masa jabatannya,” ujar Theogarcia,dalam rilisnya, Sabtu (13/7/2024).

GMP-SU berpendapat bahwa Sumatera Utara membutuhkan pimpinan yang mampu menciptakan keamanan dan ketentraman.

Para aktivis khawatir bahwa jika Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang kelahiran 16 Februari 1972 itu menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara, keamanan di daerah tersebut akan terganggu karena ketidakmampuan dalam menuntaskan kasus-kasus besar.

“Karena itu, kami meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk segera menarik SK Telegram tentang pengangkatan Irjen Pol Whisnu Hermawan sebagai Kapolda Sumatera Utara, karena diduga tidak mampu menuntaskan kasus investasi bodong Indosurya, Net89, dan banyaknya bos investasi bodong yang kabur,” ujar Theogracia.

Kemudian, mereka juga menyatakan menolak Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto sebagai Kapolda Sumut karena diduga tidak mampu menuntaskan kasus investasi bodong dan hilangnya banyak aset sitaan.

“Menuntut agar Irjen Pol Whisnu Hermawan dinonjobkan karena diduga membiarkan para tersangka kasus investasi bodong kabur tanpa ada kepastian hukum,” katanya.

Sebelum menutup aksi, Theogarcia menegaskan bahwa mereka akan terus menggelar aksi hingga SK Telegram tentang pengangkatan Irjen Pol Whisnu Hermawan sebagai Kapolda Sumut ditarik.

Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk ketidakpuasan dan keprihatinan GMP-SU terhadap kinerja aparat kepolisian dalam menangani kasus-kasus besar yang berdampak luas pada masyarakat. 

Mereka berharap tuntutan ini segera ditindaklanjuti demi terciptanya Sumatera Utara yang lebih aman dan tentram.(RED)

The post Mahasiswa dan Pemuda Sumatera Utara Tolak Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto Sebagai Kapoldasu appeared first on SINAR KEADILAN | BERANI TAJAM TERPERCAYA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *